Tuesday, April 12, 2011

HUBUNG KAIT ANTARA UJUNG JARI DAN ORGASME PADA WANITA

Cuba iseng je korang uji ujung jari korang,sensitif tak?apa apapun depa buat kajian ngan pompuan mat saleh je,jadi sensitifiti pompuan mat saleh ngan pompuan asia tak sama.

Tak sukar untuk meneka
seberapa mudah perempuan
boleh mengalami orgasme saat
berhubungan seks, cukup
dengan meraba jari tangannya.
Perempuan yang memiliki
hujung jari lebih sensitif mudah
mengalami orgasme, sebaliknya
yang jarinya kebal cenderung
sulit mencapai klimaks.
Kepekaan hujung jari ditandai
dengan respons yang cepat
terhadap rangsangan sekecil
apapun. Misalnya saat bahagian
tersebut menyentuh permukaan
yang panas atau tajam, maka
dalam sepersekian detik sebelum
terjadi luka tangan akan
langsung memberikan refleks.

Menurut sebuah penelitian terbaru di University of West
Scotland, kelajuan tangan dalam
memberikan reaksi juga
mencerminkan sensitiviti daerah
kewanitaan. Semakin cepat
hujung jari memberi respons
setiap rangsangan, semakin
sensitif organ genital seorang
perempuan.
Penyelidikan tersebut melibatkan
70 mahasiswi di Perancis dan
Kanada, dengan usia rata-rata
18-30 tahun
. Setelah diukur
sensitiviti hujung jarinya, para
peserta diminta menjawab
soalan seputar pengalaman
orgasme sejak pertama kali
merasakannya.
Dalam sebulan terakhir, peserta
yang tercatat paling sering
mencapai orgasme rupanya
punya kecenderungan memiliki
hujung jari yang lebih sensitif.
Demikian juga sebaliknya, makin
rendah tingkat sensitiviti jari
maka makin sedikit orgasme
yang dialami dalam sebulan
terakhir.
Namun jenis orgasme yang
berkaitan dengan sensitiviti
hujung jari hanya terbatas pada
orgasme vaginal, yakni orgasme
yang terjadi melalui intercourse
(melibatkan zakar). Jenis
orgasme lain seperti orgasme
cunnilingus (rangsangan di
klitoris), orgasme anal dan
masturbasi tidak terpengaruh
oleh tahap sensitiviti hujung jari.
Keterkaitan antara kedua-dua hal
yang nyaris tidak ada
hubungannya itu juga hanya
ditemui pada jenis kelamin
perempuan. Hingga kini para
penyelidik belum bisa
menjelaskan dengan pasti
mengapa keterkaitan semacam
itu tidak terjadi pada laki-laki.
Untungnya sensitiviti tubuh
secara umum bukanlah sesuatu
yang kekal, melainkan boleh
dilatih. Ertinya para perempuan
yang jarinya kurang sensitif
masih boleh meningkatkan
peluang untuk lebih sering
merasakan orgasme.
"Sensasi orgasme bukan cuma
soal high rangsangan dan
reseptor atau penerima
rangsangan, otak juga
berperanan. Jika seseorang
boleh menumpukan perhatian
pada rangsangan itu maka
sensasi yang dirasakannya akan
lebih nikmat, "ujar salah satu
peneliti, Stuart Brody seperti
dikutip dari MSNBC.

No comments: