Saturday, February 26, 2011

SITI NYARIS BUNUH DIRI ?

Ada yang mati demi cinta dan adapula yang mati kerana cinta satu renungan untuk semua,biarpun buah kelapa dah ditebuk tupai bukan berarti buah tu tak da gunanya lagi!!


Putus cinta
dengan sang kekasih membuat
Siti Khodijah, 17, kehilangan akal
sehatnya. Siti nekad bunuh diri di
Jembatan Ampera Palembang
untuk menghabisi hidupnya
secara sia-sia. Dia sudah
mengambil ancangancang
hendak memanjat pagar
Jembatan Ampera sebelah kiri
tepatnya didekat menara Sebelah
Ulu. Siti sudah dalam posisi siap
meloncat ke Sungai Musi. Untung
saja aksi bodohnya itu sempat
digagalkan warga yang melintas
dan anggota Polisi.
Alhasil,wanita asal Kecamatan
Talang Ubi,Kabupaten Muara
Enim, sekitar pukul 15.00
WIB,kemarin dapat disematkan.
Saat dimintai keterangan Kepala
SPK Polresta Palembang Ipda M
Ujang bersama salah satu
Polwan di Mapolresta
Palembang.Siti mengaku nekat
hendak bunuh diri karena putus
asa setelah diputus sang pacar
bernama Siregar.Adapun yang
membuatnya frustrasi karena
dirinya sudah berulang kali
disetubuhi Siregar sejak Oktober
2010.
“Dia seolah tidak mau
bertanggung jawab pak, sudah
menggauli aku berkali-kali dia
meninggalkan aku begitu
saja,”ujarnya. Menurut anak
bungsu buah hati dari pasangan
Hermanto dan Mariani ini dia
berpacaran dengan Siregar sejak
pertengahan tahun
2010.Kemudian menjelang akhir
tahun lalu Siregar memaksanya
berhubungan intim layaknya
suami istri. Setelah itu, hubungan
terus berlanjut berkali-kali
sampai Januari 2011.”Tetapi
sejak tanggal 14 Februari
kemarin dia memutuskan saya
dan pergi ke Palembang,” jelas
dia.
Merasa tidak terima telah diputus
karena kehormatannya sudah
direnggut Siregar, gadis yang
pernah duduk dibangku kelas
satu SMK di Pendopo,Kabupaten
Muara Enim, pada Kamis (24/2)
memutuskan untuk pergi ke
Palembang menyusul sang pacar.
Kedatangannya untuk meminta
pertanggungjawaban Siregar.
“Saya menginap dirumah
bibiknya Siregar yang ada di
Simpang Kades,Kecamatan Alang-
alang Lebar
Palembang,”ungkapnya. Tetapi
niatnya untuk menagih janji sang
pacar untuk bertanggung jawab,
ternyata tidak berbuah hasil.
Sebaliknya, sang pacar pergi
meninggalkan tanpa
memberikan jawaban.Putus asa
karena sudah dibohingi dan
disia-siakan, Siti kalap dan nekat
mengakhiri hidupnya karena
tidak tahan menanggung malu.
Awalnya Siti mengaku sempat
akan mengakhiri hidupnya di rel
stasiun kereta api Kertapati,
tetapi aksinya bodohnya itu lagi-
lagi digagalkan warga dan
berhasil menyelamatkannya.
Merasa tidak menemukan jalan
keluar, Siti akhirnya memutuskan
pergi ke Jembatan Ampera dan
berusaha terjun ke Sungai Musi
dari atas Jembetan Ampera.
Siti mengaku tidak berani
menceritakan semua peristiwa
yang dilaminya kepada orang
tua.Apalagi kedua orang tuanya
sudah bercerai dalam rentan
waktu yang cukup lama. ”Bapak
sama ibu saya sudah cerai pak,
saya ikut dengan bapak yang
sehari-harinya bekerja sebagai
sopir truk batu bara di PT BA
Tanjung Enim,”katanya.
Sementara itu, Kapolresta
Palembang Kombes Pol Cahyo
Budisiswanto mengatakan saat
ini Siti sudah diamankan untuk
menenangkan diri.“Kami sudah
menghubungi orang tua Siti
yang masih di Muara Enim dan
keluarga dekat Siti untuk
menjemput. Kita berharap
peristiwa seperti ini tidak
terulang lagi,”terang Cahyo.

No comments: