Monday, February 21, 2011

LIBYA 200 TERKORBAN

Seorang dokter di
kota Benghazi Libya mengatakan
rumah sakitnya telah menerima
sedikitnya 200 pengunjuk rasa
yang tewas oleh pasukan
Moammar Gadhafi selama
beberapa hari terakhir ini.
Pejabat dari sebuah rumah di
kota tersebut memilih tak mau
disebutkan namanya karena
takut terkena aksi pembalasan
dari kelompok pro pemerintah.
Saksi itu mengatakan kepada
Associated Press bahwa pasukan
khusus, serta tentara bayaran
asing dan loyalis Gadhafi terlihat
pergi Sabtu kemarin, lengkap
dengan pisau, senapan serbu
dan senjata berkaliber berat.
Mereka, dia menambahkan,
terlihat menuju para demostran
yang melakukan protes di
Benghazi, yang bertujuan
menjatuhkan Moammar Gadhafi
yang lebih dari 40 tahun
berkuasa di Libya.
Seperti diketahui, pengunjuk
rasa terus menentang tindakan
keras yang dilakukan rezim
Moammar Gadhafi. Mereka
kembali mendatangi alun-alun di
luar sebuah gedung pengadilan
di kota Benghazi untuk
menuntut dan menggulingkan
penguasa lama Moammar
Gadhafi, Minggu waktu setempat.
Saksi mengatakan bahwa
ratusan demonstran berkumpul
Minggu pagi di gedung
pengadilan, setelah seharian
terjadi pertumpahan darah, di
mana pasukan Libya menembaki
pelayat yang meninggalkan
pemakaman pengunjuk rasa
yang tewas. Dalam jam setelah
serangan itu, seorang pejabat
medis mengatakan sedikitnya 15
orang tewas.
Namun, Mohammed Abdullah,
seorang anggota Front
Keselamatan Libya yang berbasis
di Dubai mengatakan hari
Minggu ini korban bisa jauh lebih
tinggi. Dia mengutip dari pejabat
rumah sakit di Benghazi yang
mengatakan kalau korban tewas
mungkin telah mencapai 300
orang.

No comments: