Wednesday, February 2, 2011

CYBER SEX=ORANG KESUNYIAN?

detikcom - Jakarta, Meski tidak
menyebabkan penularan
penyakit menular seksual,
kecanduan cyber sex bukan
berarti tak berisiko. Orang yang
kecanduan cyber sex cenderung
enggan berhubungan seksual
dengan pasangan di dunia
nyata, yang akhirnya dapat
merusak hubungan.
Menurut Philip Hodson, penyuluh
kesehatan seksual, cyber sex
adalah kencan antara dua
individu di dunia maya melalui
internet yang mengandalkan
imajinasi serta konsisten tampil
anonim.
"Cyber sex adalah dunia yang
sunyi. Penghuninya adalah
manusia-manusia yang kesepian
yang saling memberikan
kesenangan melalui cerita-cerita
erotis tanpa risiko patah hati. Ia
memberikan kepuasan seks
tanpa harus intim. Aman, mudah,
murah dan efektif mengisi jam-
jam kosong yang lewat tanpa
makna," jelas Dr Andri
Wanananda MS anggota Asosiasi
Seksologi Indonesia (ASI), dalam
konsultasi detikHealth, Selasa
(1/2/2011).
Pecandu cyber sex kebanyakan
adalah laki-laki dan sebagian
besar memiliki latar belakang
pernah mengalami pelecehan
seksual. Akses keterjangkauan,
mudah dan anonimitas dari
pengalaman cyber sex telah
sangat meningkatkan jumlah
orang yang mengalami
kecanduan cyber sex.
Kebanyakan orang memulai
dengan rasa ingin tahu yang
normal, kemudian menikmati
kesenangan yang terlibat dalam
aktivitas seksual online dan
secara bertahap menghabiskan
banyak waktu untuk melakukan
cyber sex.
"Hangatnya layar komputer,
panasnya percakapan erotis,
bahkan saat di tingkahi gambar
dan suara lenguhan yang seksi
tak akan pernah menggantikan
nikmatnya berciuman,
bersentuhan kulit, dan
kenyamanan bangun di pagi hari
dengan partner bercinta yang
riil," kata Dr Andri, yang juga
dosen di Fakultas Kedokteran
Universitas Tarumanegara
Jakarta.
Ciri-ciri orang yang mengalami
kecanduan cyber sex, seperti
dilansir choosehelp, Selasa
(1/2/2011) adalah:
Menghabiskan berjam-jam
waktu di depan komputer dan
internet untuk terlibat dengan
aktivitas seksual online
Cenderung tidak mau melakukan
hubungan seksual secara nyata
dengan pasangan
Menjadi kurang mampu memiliki
hubungan seksual dan sebagian
besar tidak dapat memuaskan
pasangan di dunia nyata
Merasa malu dan bersalah
setelah melihat konten eksplisit
(gamblang dan tidak berbelit-
belit) di internet
Sibuk menghabiskan waktu
online untuk melakukan aktivitas
seksual dan akan merasa cemas
jika tidak dapat melakukannya
Apa saja risiko bila kecanduan
cyber sex?
Meskipun pecandu cyber sex
tidak menghadapi risiko
penyakit menular, pelecehan
atau kekerasan seksual seperti
yang terjadi pada pecandu seks
konvensional (dunia nyata),
tetapi kecanduan cyber sex
dapat menyebabkan sakit yang
lebih besar.
Terapis perkawinan melaporkan
banyak kasus pasien yang
bercerai karena pasangannya
mengalami kecanduan cyber sex.
Terapis seks menjelaskan bahwa
kecanduan cyber sex dapat
merugikan keintiman pasangan
di dunia nyata.
Kebanyakan pecandu cyber sex
tidak dapat mencapai kepuasan
seksual melalui interaksi fisik
kerena ia mendapatkannya
secara online. Sebagian besar
akan menghindari kontak
seksual dengan pasangannya di
dunia nyata.
Tak sedikit pecandu cyber sex
tertangkap sedang melihat
pornografi di tempat kerja atau
di rumah. Banyak pula yang
menghadapi konsekuensi
negatif atas
ketidakmampuannya untuk
mengendalikan diri.
Kecanduan cyber sex juga dapat
menyebabkan peningkatan
tingkat depresi, rasa malu dan
rasa bersalah.

No comments: