Tak tahan
mendengar banyaknya pemberitaan miring
terkait sang ayah. Putri pilot penerbangan
MH370 milik Malaysia Airlines Kapten Zaharie
Ahmad Shah, Aishah Zaharie akhirnya
terbang kembali ke kampung halamannya
dari Melbourne.
"Ia kembali ke Malaysia dari Australia,
tempat tinggalnya sejak 2010," demikian
dilansir dari mirror.com.uk, Selasa
(18/3/2014).
Sementara menurut situs berita Australia
News.com.au, gadis bernama Aishah Zaharie
itu kini telah berada bersama keluarganya.
"Spekulasi seputar ayahnya seperti
membunuh keluarganya," kata seorang
teman Aishah mengutip pernyataannya.
"Pada media internasional yang menulis
tentang Kapten Zaharie tidak benar [dan]
konyol. Dia pria yang baik dan ayah yang
penuh kasih untuk anak-anaknya," begitu
tulis media-media.
"Apa yang telah dilaporkan dalam berita
oleh media internasional... sangat membuat
frustasi. Mereka (yang) menunggu untuk
menyalahkan pilot. Spekulasi seperti ini
membunuh keluarganya," beber teman
Aishah yang dirahasiakan identitasnya.
Gadis berusia 27 tahun itu lulus dari Deakin
University di Geelong pada 2010, tempat ia
belajar arsitektur.
"Seorang mahasiswa Deakin dengan nama
itu lulus sebagai Master of Architecture pada
2012, dengan catatan teladan dari
universitas ini," ujar seorang juru bicara
Deakin University menegaskan keberadaan
Aishah.
Sementara kekasih Aishah, Hazwan Anuar
yang juga dari kampung halamannya di
Malaysia, lulus dari Deakin University pada
2011 dengan master di bidang yang sama.
Aishah dan pacarnya sempat belajar di
International Islamic University of Malaysia
di Kuala Lumpur, sebelum akhirnya pindah
ke Victoria.
Dukungan untuk Aishah
Kepulangan Aishah pun mendapatkan
dukungan dari berbagai pihak. Tak hanya
teman-teman dan keluarga di Kuala Lumpur.
Tapi juga teman-temannya di Melbourne,
Australia. Tempatnya menempuh
pendidikan.
Aishah bahkan mendapatkan dukungan di
dunia maya, melalui situs mikroblogging
Twitter. Dukungan itu membanjiri timeline
miliknya, berasal dari Australia dan negara
asalnya.
Salah satu atlet sepeda ternama asal
Malaysia Azizulhasni Awang, juga meminta
hampir 39.000 follower-nyadi Twitter untuk
"berdoa, berdoa, berdoa, dan terus berdoa
(untuk seluruh yang terkait penerbangan
MH370".
"Kapten Zaharie adalah ayah teman kami.
(Teman Melbourne kami). Hati kami sedih
setelah mendengar berita mengerikan
tentang #MH370. Pikiran dan doa kami
untuk penumpang juga untuk keluarga
mereka. Tetap kuat dan sabar," tulis Awang
di Twitter pribadinya.
Istri Awang Tya Boo @tyailyana juga
memberikan dukungan yagn sama terhadap
Aishah dan orang-orang yang terlibat dalam
penerbangan nahas itu.
"Doakan MH370 ... memang begitu sedih,
pilotnya adalah ayah temanku. Semoga
Aishah dan keluarga bisa banyak bersabar
keluarga," tulis Tya.
Sebelumnya, dukungan lain dari orang lain
yang bersimpati bernama Nazmi Nazman
juga diposting ke Facebook pada 9 Maret:
"Tetap kuat, Aishah Zaharie, aunty Faizah
Khanum Mustafa Khan dan keluarga. Doa
kami untuk ayahmu dan semua orang di
kapal."
Lalu dari Za'in Nur Naim yang diposting
pada tanggal 8 Maret bertuliskan: "Jadilah
kuat... Aishah Zaharie. Doa kami selalu
bersamamu dan keluargamu."
Postingan dukungan lainnya datang dari
pengguna jejarind sosial bernama Amirah
Hanan.
"Tetap kuat sahabatku Aishah Zaharie...
semoga kamu tetap kuat ... kami semua tahu
ayahmu adalah pilot yang baik," tulis Amirah.
Tak hanya dukungan kepada Aishah yang
banjir di dunia maya. Halaman Facebook
untuk Kapten Zaharie juga tiba-tiba muncul,
namun sayang, halaman Facebook
pribadinya tiba-tiba dihapus sejak Senin 17
Maret waktu setempat.
Upaya penyelidikan terhadap pilot Zaharie
difokuskan, setelah dalam beredar foto
simulasi penerbangan atau flight simulator
di rumahnya yang diposting online. Setelah
dilakukan pemeriksaan, intelijen AS dan
polisi menyita simulator penerbangan itu.
Flight simulator milik pilot berusia 53 tahun
itu cukup rumit, dibuat dengan 3 monitor
komputer yang besar dan aksesoris lain
No comments:
Post a Comment