Thursday, April 28, 2011

GEMPAQ:SILA SAHIN POSE BUGIL TAPI MASIH NGAKU MUSLIM


Sila Sahin jadi orang
Turki pertama yang berpose
bugil di majalah pria dewasa,
Playboy. Alih-alih mendapat
pujian, ia justru dikecam, bahkan
diancam kerana dianggap
melecehkan umat Islam.
Posenya yang provokatif, hanya
dengan sehelai selendang nipis
di sampul Playboy Jerman juga
melukai keluarganya yang asal
Turki. Padahal, akting suksesnya
di opera sabun 'Good Times, Bad
Times' membuat orang tuanya
bangga.
Sila mengaku pose beraninya di
Playboy adalah simbol
pembebasan. "Aku
melakukannya untuk
membebaskan diriku dari segala
peraturan masa kecil," kata dia.
Perempuan 25 tahun itu
mengakui, keluarganya kecewa
berat dengan keputusannya itu.
Ia putus hubungan dengan sang
ibu. "Ibuku masih sangat marah.
Hubunganku dengan datuk dan
nenek, para paman dan bibiku
lebih sukar lagi," kata dia, dalam
laman opera sabunnya.
Namun, Sila mengaku akan
segera menjalin hubungan
dengan ayahnya yang seorang
pelakon - yang menunjukkan
perhatian atas tekanan yang
dialami Sila berhadapan dengan
komuniti muslim.
Sila menyatakan, pose-pose
kontroversialnya di Playboy
ditujukan pada para gadis Turki
yang kata dia, menderita akibat
tekanan persekitaran, di mana
pilihan bagi perempuan sangat
sempit. Bahkan dalam memilih
pasangan hidup, tak jarang
mereka dijodohkan, tak boleh
melawan.
Apa pesannya bagi para gadis
Turki? "Sekian lama, aku
berusaha untuk berbuat
mengikut peraturan. Melalui
fotoku, aku ingin menunjukkan
pada perempuan Turki, tak
masalah, jika kau hidup sesuai
dengan pilihanmu."
Dalam artikel setebal 12 halaman
yang mengiringi foto-foto
syurnya, Sila mengaku serasa
'menjadi Che Guevara', seraya
menambah, foto-foto semi
telanjangnya itu adalah ekspresi
kebebasan. "Lingkunganku
sangat konservatif, aku selalu
dilarang ke luar, dilarang
berpenampilan menarik, tak
boleh punya teman lelaki," kata
dia seperti dimuat Playboy.
"Aku harus menuruti pendapat
lelaki. Hasilnya, justru aku punya
hasrat ekstrem untuk mendapat
kebebasan. Aku seperti Che
Guevara. Aku akan melakukan
apapun yang kumau, jika tidak,
aku mungkin mati."
Seberani apapun, Sila masih
memohon pengampunan
keluarganya. "Aku berharap,
kamu memaafkanku. Tolong,
izinkan aku pulang," kata dia,
dengan air mata bercucuran,
dalam sebuah wawancara TV.
Sepertinya Sila perlu membayar
mahal tindakan beraninya itu.
Kelompok Islam garis keras
dalam sebuah laman
mengancamnya. Mereka menilai
Sila telah "memalukan muslimah"
dan "melacurkan diri demi
wang". Sebuah poster ancaman
juga dipasang sebuah laman
jihad, berbunyi: "Dia (Sila) harus
berhati-hati" atau "Dia harus
membayar perbuatannya."
Warga muslim Jerman juga ikut
mengecamnya. Seorang penjual
kebab mengaku geram dengan
ulah Sila. Jika Sila adalah anaknya,
kata dia saat diwawancara
televisyen Jerman, "Saya akan
membunuhnya. Sungguh. Apa
yang ia lakukan melanggar
peraturan."
Gara-gara ancaman yang
ditujukan, Sila kini dalam
pengawasan intel Jerman. Tapi,
simak pendapat pegawai
perisikan soal aksi Sila yang
kelewat berani: "Aku pikir apa
yang dia lakukan sungguh
berani, atau sebaliknya sangat
bodoh. Yang jelas, ia harus
mengunci rapat-rapat pintu
rumahnya waktu malam, dalam
jangka masa yang lama."
Untuk diketahui, Sila lahir di
Berlin pada 3 Disember 1985,
meski keturunan Turki ia adalah
warga negara Jerman. Namanya
dikenal setelah membintangi
opera sabun, Gute Zeiten,
schlechte Zeiten (Good Times,
Bad times). Di sana ia
memerankan Ayla Ozgul. Saat ini
ia menjalin kasih dengan
seorang pelakon Jerman, Joern
Schloenvoigt

No comments: