Kalau pada entry sebelumnya gua muat kata pegawai indonesia,kali ni gua masukan pandangan dari suami robengah sendiri yang gua cilok dari Liputan6.com,
soal asal mula wujudnya laporan yang katanya dibuat oleh rubengah,sampai saat ini gua takda info dan masih tiada yang mengaku membuatnya.rubengah atau pihak ketiga?kita tunggu dan lihat episode seterusnya
Suami Rubingah, Sukirman,
membantah kabar pemerkosaan
yang dialami istrinya saat
menjadi tenaga kerja di Malaysia
seperti yang diberitakan
sejumlah media massa.
"Saya heran dari mana kabar
tersebut berasal. Selama ini istri
saya tidak pernah mengeluh jika
pernah diperlakukan sepeti itu
(diperkosa, red.) oleh
majikannya saat masih bekerja
di Malaysia," kata Sukirman saat
ditemui ANTARA di rumahnya,
Desa Pagelak RT 02 RW 03 (dulu
RT 03 RW 02, red.), Kecamatan
Madukara, Banjarnegara, Jumat
(7/1).Rubingah dikabarkan mendapat
perlakuan tak patut yang
melibatkan Menteri Informasi,
Komunikasi, dan Kebudayaan
Malaysia, Datuk Seri Rais Yatim,
yang merupakan majikannya
saat bekerja di negeri itu.
Menurut dia, perilaku istrinya
sejak pulang pada tahun 2007
hingga sekarang tetap biasa
saja. Bahkan, kata dia, Rubingah
pernah berkeinginan untuk
kembali bekerja di Malaysia tetapi dilarang oleh anak-
anaknya.
"Istri saya tetap di rumah,
sedangkan anak perempuan
kami, Agustina Umami, bekerja
di Malaysia dan yang laki-laki,
Monika Umami, bekerja di
Kalimantan," katanya.
Ia mengatakan, istrinya saat ini
sakit karena kelelahan
menerima tamu yang
berdatangan sejak Kamis (6/1)
malam terkait pemberitaan
tersebut, salah satunya petugas
dari Balai Pelayanan
Penempatan dan Perlindungan
TKI (BP3TKI) Semarang.
"Istri saya sakit karena kelelahan
dan dia juga terkejut saat
mengetahui adanya
pemberitaan tersebut sehingga
saat ini harus istirahat dulu dan
tidak bisa ditemui," kata dia
menegaskan.
Saat ditemui petugas BP3TKI,
kata dia, Rubingah juga
menyanggah jika pernah
mengalami perlakuan tidak
senonoh dari majikannya.Pernyataan tersebut dibenarkan
Kepala Desa Pagelak, Slamet
Abidin, yang turut mendampingi
keluarga Rubingah. "Jawaban
Bu Rubingah sama seperti saat
wawancara dengan
'njenengan' (anda, red.) tahun
2007 lalu di Balai Desa Pagelak,"
katanya.
Ia mengatakan, saat sejumlah
petugas maupun wartawan
menanyakan apakah Rubingah
pernah berkeluh kesah
mengenai peristiwa yang
dialaminya kepada rekan atau
LSM di Malaysia, istri Sukirman
ini menyatakan tidak pernah
melakukannya.
Rubingah saat ditemui ANTARA
di Balai Desa Pagelak pada 3
September 2007, membantah
jika mendapat perlakuan tidak
menyenangkan sehingga diusir
oleh majikannya di Malaysia.
"Saya pulang ke Indonesia
sekitar bulan Februari 2007
karena keinginan sendiri, bukan
diusir oleh istri majikan saya,
Datin Sri Masnah," kata
Rubingah.
Selama di Malaysia, dia bekerja
di rumah Datuk Sri Doktor Rais
Yatim, mantan Menteri
Kehakiman yang saat ini
menjabat Menteri Informasi,
Komunikasi, dan Kebudayaan di
negeri itu.
Awalnya, Rubingah hanya
memiliki izin bekerja selama tiga
tahun sehingga dia kembali ke
kampung halamannya. Oleh
karena pekerjaannya bagus, izin
bekerja diperpanjang oleh
majikannya sehingga dia bisa
bekerja di negeri itu selama
delapan tahun.
Menurut Rubingah, keluarga
majikannya sangat baik
terhadap keempat
pembantunya, termasuk dia.
Ia mengatakan, majikan pria
memanggilnya dengan nama
Rubingah, sedangkan yang
perempuan memanggil dengan
nama Rubiah.
Para pembantu, kata dia,
diperlakukan seperti keluarga
sendiri, bahkan jam kerja pun
tidak begitu padat. "Kami
bekerja sesuai pembagian
masing-masing," katanya.
Menurut dia, pembayaran gaji
setiap tanggal 10 dan tidak
pernah terlambat.Rubingah
mengatakan, pada saat pertama
berangkat ke Malaysia tahun
1999, dia mendapatkan gaji
sebesar 350 RM. "Tahun 2002
saya cuti satu setengah bulan,
kemudian berangkat lagi dan
gaji saya naik menjadi 500 RM,"
kata dia.
Bahkan pada saat pulang ke
Indonesia, kata Rubingah,
majikan memberi uang saku
sebesar 500 RM dan diantar
hingga bandara.
No comments:
Post a Comment