Saturday, January 29, 2011

SEX Education:Amaran bagi peminat style 69?

KANSER kepala dan leher
meningkat di antara usia 30-an
dan orang-orang yang lebih
muda. Sebagian ahli
mengaitkan kenaikan ini
dengan aktivitas seks oral.
Kanker kepala dan leher dipicu
human papillomavirus (HPV),
virus yang dapat ditularkan
melalui aktivitas seksual.
"Seringnya aktivitas seksual
dilakukan, terutama seks oral,
terkait dengan peningkatan
infeksi HPV," kata Dr Greg Hartig,
profesor THT dan bedah kepala
dan leher Fakultas Kedokteran
dan Kesehatan Masyarakat
Universitas Wisconsin, Madison,
seperti dikutip dari Health24,
Kamis (27/1/2011).
Menurut Dr William Lydiatt,
onkolog dari Pusat Kesehatan
Universitas Nebraska di Omaha,
secara keseluruhan kasus
kanker leher dan kepala akan
turun, apalagi karena lebih
sedikit orang yang merokok
(tembakau dan alkohol adalah
faktor risiko utama kanker ini).
Namun kenyatannya, kasus
kanker amandel dan pangkal
lidah terus naik selama dekade
terakhir, terutama pada orang-
orang yang positif HPV.
Seks oral dan HPV
Sebuah studi yang
dipublikasikan New England
Journal of Medicine pada 2007
di menemukan bahwa orang-
orang muda dengan kanker
kepala dan leher yang positif
terinfeksi HPV lebih cenderung
memiliki banyak pasangan seks
dan melakukan seks oral
sepanjang hidup mereka.
Dalam studi tersebut
ditegaskan, enam kali atau lebih
berhubungan seks oral selama
seumur hidup dikaitkan dengan
3,4 kali risiko lebih tinggi
terhadap kanker orofaringeal;
kanker pangkal lidah, belakang
tenggorokan, atau amandel.
Para peneliti juga melaporkan
bahwa kanker amandel dan
pangkal lidah meningkat setiap
tahun sejak 1973, dan menulis
bahwa "praktik-praktik seks
oral meluas di kalangan remaja
dapat menjadi faktor yang
berkontribusi dalam
peningkatannya."
“Seks oral sangat terkait
dengan kanker orofaringeal,
tapi juga jangan
dikesampingkan penularan
langsung melalui mulut ke
mulut, seperti French kiss, ”
menurut kesimpulan penelitian.
Seks oral dan kanker
Dalam 90 persen kasus infeksi
HPV, sistem kekebalan tubuh
secara alami membersihkan HPV
dalam waktu dua tahun. Namun
dalam sebagian kasus,
beberapa jenis HPV dapat
menyebabkan kanker serviks
atau keganasan lainnya, seperti
kanker orofaringeal.
Sebuah studi di Swedia pada
2010, menegaskan bahwa
kenaikan kanker sel
orofaringeal di sejumlah negara
disebabkan oleh epidemi
lambat dari infeksi HPV (kanker).
“HPV cenderung mensasar
lokasi spesifik. Dengan kata lain,
virus cenderung menetap di
mana pun saat pertama
memasuki tubuh, baik itu Miss V
(yang dalam beberapa kasus
dapat menyebabkan kanker
leher rahim), atau mulut dan
tenggorokan, ” jelas Dr Amesh A
Adalja, salah satu peneliti dari
Divisi Penyakit Menular Pusat
Kesahatan Universitas
Pittsburgh.

No comments: